Jumat, 30 Juli 2010

Marhaban Yaa Ramadhan

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa,

(Qs. Al baqarah 183)

(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu, maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) : memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui

(Qs. Albaqarah 184)

Bila perpuasa dibulan ramadhan, janganlah mengabaikan ibadah-ibadah sunnah yang akan membantumu meraih derajat yang lebih tinggi di surga, agar engaku tak menyesal tatkala engaku melihat mereka yang berpuasa dengan penuh kesungguhan berada ditempat yang tinggi, seolah engkau sedang menyaksikan bintang-bintang terang jauh diatasmu.
Janganlah mengira bahwa puasa itu hanya menahan atau berpantang dari makanan, minuman dan besetubuh. Sungguh, Nabi SAW. Bersabda :
“banyak orang berpuasa, namun mereka tak memperoleh apa-apa selain rasa lapar dan dahaga”
Menunaikan puasa yang sempurna itu ialah menahan semua anggota tubuh dari apa-apa yang tidak disukai oleh Allah SWT. Engkau harus menjaga kedua matamu dari melihat hal-hal yang haram, menjaga lidah dari mengucapkan hal-hal yang bukan urusanmu, menjaga telinga dari mendengarkan apa-apa yang telah dilarang oleh Allah SWT, sebab sipendengar berbagi salah dengan sipengumpat. Jagalah pula anggota tubuh yang lainnya semisal perut dan aurat.

Disebutkan dalam hadist bahwa ada lima hal yang membatalkan puasa seseorang : berbohong, mengumpat, memfitnah, memandang seseorang dengan nafsumu dan sumpah palsu. Nabi SAW bersabda :
“ berpuasa itu merupakan suatu perlindungan, jika salah seorang diantaramu berpuasa, maka hendaknya ia menghindar dari berkata sia-sia, dari melanggar larangan Allah, dan dari kebohongan; jika seorang menyerangnya atau menghinanya, maka hendaknya ia berkata,”aku sedang berpuasa.”
Berbukalah dengan makanan yang dihalalkan dalam islam, dan jangan berlebih-lebihan, makanlah lebih banyak dari yang biasa engakau makan pada malam hari, sebad engkau berpuasa disiang hari. Jika engakau makan keseluruhan makanan yang biasa engaku makan, maka tiada bedanya antara memakannya dalam sekali makan pada malam hari dan memakannya pada dua waktu makan (sekali pada siang hari dan sekali pada malam hari, sebagaimana orang yang tidak berpuasa).
Tujuan berpuasa ialah menaklukkan hawa nafsu dan meningkatkan kemampuan untuk beramal saleh. Jika ketika berbuka, engkau memakan makanan yang sama jumlahnya dengan jumlah makanan yang tak dapat engkau makan dalam sehari, maka berarti engkau telah menggati makanan yang tak engkau makan pada siang hari; bila demikian, maka puasamu tak bermanfaat, tambahan pula perutmu tertekan (dikarenakan makan berlebihan). Tak ada bejana yang dibenci oleh Allah selain perut yang penuh dengan makanan walau makan tersebut dihalalkan dalam islam.
“ Allah SWT. Telah berfirman. “ setiap amal saleh diberi sepuluh hingga tujuh ratus kali pahala, kecuali puasa, sebad puasa adalah untuk-Ku dan aku sendiri yang akan membalasnya.”

“Nabi SAW juga bersabda,” Demi Dia yang ditangan-Nya jiwaku berada, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum bagi Allah daripada harumnya kesturi. Allah SWT. Berfirman,”Bila orang menghentikan nafsu untuk-Ku, dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”

Selanjtnya Nabi SAW bersabda :
“Surga memiliki sebuah pintu gerbang yang disebut Rayyan; hanya mereka yang berpuasalah yang akan masuk melaluinya.”

Untuk lebih jelasnya bias dibaca pada kitab Ihya’Ulumiddin (karya : imam Al-Ghazali)


(sumber :panduan praktis menjadi sufi diterjemahkan dari bidayat Al-Hidayah karya Abu Hamid Muhammad Al-Ghazali –mesir,tt-

MARHABAN YAA RAMADHAN

Harimadani © 2008 Template by:
SkinCorner